Sebulan Minyakita Langka di Meranti 

Kepulauan Meranti | Selasa, 07 Februari 2023 - 10:02 WIB

Sebulan Minyakita Langka di Meranti 
Seorang warga Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Kepulauan Meranti sedang membeli minyak goreng (migor) kemasan di salah satu ritel yang ada di Selatpanjang, Senin (6/2/2023).  (WIRA SAPUTRA/RIAUPOS.CO)

SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Peredaran minyak goreng (migor) merek Minyakita besutan pemerintah yang diluncurkan tahun lalu, mendadak langka. Kondisi tersebut juga dialami warga Kepulauan Meranti, sejak awal Januari 2023 lalu. 

Berdasarkan pantauan Riau Pos, kekosongan stok terjadi hampir di seluruh mini market daerah setempat. Sehingga kondisi tersebut mengundang keluhan warga. 


Seperti yang dikatakan  Ria, minyakita mulai langka sejak sebulan terakhir. Ia menuturkan, kalaupun ada, harga jualnya cukup tinggi, di atas Rp14 ribu per liter. Namun produk tersebut hanya bisa di dapatkan melalui media online. 

''Tidak ada jual sudah lama. Kalau pun ada beli lewat media online. Harganya bisa mencapai Rp15 ribu,'' ungkapnya, Senin (6/2). 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kepulauan Meranti, Marwan, melalui Kepala Bidang Perdagangan Izam membenarkan hal itu. 

Kelangkaan minyak goreng itu berlangsung jauh sebelum perayaan Imlek berlangsung. Kalaupun ada kata dia, persediaan hanya sebatas kemasan 5 liter tidak ada yang ukuran 1 liter.

''Satu liter itu sudah lama langka. Sebelum Imlek malah. Stok ready di pasaran lima liter, bahkan hari ini ada yang masuk. Tapi tetap tidak memasok yang satu liter melainkan lima liter,'' ujarnya.

Terhadap kabar pedagang MinyaKita di lapak online Nizam tidak juga menampiknya. Namun rata-rata berada di luar Kepulauan Meranti. ''Kalau di sini tak ada. Ada namun lebih di luar Meranti,'' ungkapnya.

Dirinya mengatakan, terakhir beredar, harga MinyaKita yang di Kepulauan Meranti tetap mengikuti Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp14.000. Selain itu menurutnya ada yang menjual di bawah harga tersebut Rp13.500.

Dengan harga yang relatif murah, dirinya tidak memungkiri apabila permintaan terhadap minyak goreng ini cukup tinggi. Sehingga hal ini disinyalir juga menjadi faktor langkanya MinyaKita di pasar.

''Selama ini tidak ada ada aturan khusus untuk pembelian MinyaKita. Jadi begitu barang ada sudah langsung didistribusikan saja kepada masyarakat,'' ujarnya.(gem)

Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook